Love Letter

Sejak kecil kami selalu bersama, layaknya daun semanggi berkelopak tiga... Namaku Nicky prisscelia, aku mempunyai dua orang teman sejak kecil yang sangat berharga bagiku. Yang seorang adalah teman sekelasku, Nathan angelo. lalu yang satunya lagi adalah Rian Jericho, seorang mahasiswa yang 5 tahun lebih tua dariku. Kami bertetangga dan sejak lahir kami selalu bertiga, kami berjanji setiap tahun akan merayakan ulang tahun masing-masing bersama. Hari ini adalah hari ulang tahun nathan, dan kami akan merayakan ulang tahunnya di rumah rian. Aku menjemput nathan dan menyuruhnya untuk mempercepat jalannya karena rian sudah menunggu lama, tapi nathan malah memperlambat jalannya karena dia pikir sudah dewasa jadi untuk apa ada pesta. Tapi aku tidak kehabisan akal, aku segera berlari dan menarik nathan, akhirnya kami pun sampai di rumah rian. Rian mempersilahkan kami masuk dan mengucapkan "happy birthday" pada nathan, ini tidak terlalu ke kanak-kanakan kan untuk seseorang yang berusia 16 tahun?. Kami segera ke ruang tengah dan memotong kue, setelah acara makan-makan selesai nathan langsung pulang karena dia bilang ada latihan band jadi dia meninggalkan aku dan rian berdua. Tiba-tiba jantungku berdetak kencang. Sekarang, disini hanya ada aku dan rian. Aku selalu menyukai rian, sejak lahir dan selama 15 tahun dan mungkin cintaku ini bertepuk sebelah tangan.
Sebentar lagi hari ulang tahunku, rian terus bertanya apa yang ku ingin kan di hari ulang tahunku nanti. Dan sudah ku putuskan sejak lama, ketika usiaku 16 tahun nanti akan ku ungkapkan semua perasaanku pada rian. Jadi, aku mengajak rian berjalan-jalan berdua dan rian menerima ajakanku dengan senang hati, "tanggal 27 februari nanti aku tunggu di tempat biasa, lalu kita menonton konser band nya nathan". Kata-kata itu yang selalu menyemangatiku untuk melewati hari-hariku sampai hari ulang tahunku tiba.
Waktu terasa cepat berlalu dan sekarang sudah tanggal 26 februari, besok, ya besok adalah hari yang ku tunggu-tunggu. Dan untuk memastikan tentang acara besok jadi aku pergi ke rumah rian, tetapi setelah aku sampai disana ternyata rian sedang sakit. Sejak dulu kondisi tubuh rian sangat lemah jadi dia sering sakit. "maaf ya, sehari sebelum ulang tahun mu aku malah begini, tapi dengan tidur sebentar nanti juga sembuh kok" ucap rian dan tersenyum. "tidak apa-apa, kamu cepat sembuh ya supaya besok kita bisa kencan" ucapku. Aku tidak tau apa penyebabnya tiba-tiba saja rian mengatakan kalau aku manis, dengan perasaan berbunga-bunga aku langsung menghampiri rian dan memeluknya. Aku sudah tidak bisa menahannya dan sekarang aku akan mengatakan semuanya pada rian, apa boleh buat sekarang perasaan ku meluap-luap "aku.. Sebenarnya aku suka rian, coba lihatlah aku lebih dari sekedar teman kecilmu". Rian pun membalas pelukanku, bolehkah aku menganggap ini sebagai cinta yang terbalas?. Setelah beberapa menit aku melepaskan pelukan rian dan aku juga bilang padanya bahwa aku menunggu jawaban darinya saat kencan besok.

Tanpa sepengetahuan nicky, hari ini adalah hari terakhir rian hidup di dunia. Penyakitnya mengalahkan semangat hidup rian selama ini. "nicky, aku selalu ignin melihat sosokmu yang semakin dewasa, janji untuk besok maaf aku tidak bisa menepatinya" ucap rian untuk yang terakhir kalinya.

Keesoka harinya

"apa aku datang terlalu cepat? Apa rian akan cepat datang" ucapku. Aku menunggumu rian, cepatlah datang karena sekarang konsernya sudah hampir selesai, kenapa kamu lama sekali?. Baiklah, akan ku tunggu sebentar lagi, dia pasti akan datang dan berkata "maaf ya, aku terlambat" sambil tersenyum padaku. Tiba-tiba saja ada seseorang yang menepuk pundakku lalu aku segera membalikkan badan karena ku pikir itu adalah rian, tapi ternyata aku salah, orang itu adalah nathan. Nathan datang dengan nafas tersengal, lalu nathan membawaku ke rumah sakit, setelah sampai di rumah sakit, dengan suara terbata-bata nathan memintaku untuk tetap tenang dan mendengarkan omongannya baik-baik. Tiba-tiba nathan bilang bahwa rian sudah meninggal. Seperti tersambar petir, aku tidak sanggup mendengar semua perkataan dari nathan. Nathan bilang rian sudah menderita penyakit jantung sejak kecil, dan kemarin keadaannya semakin parah. Kemarin? Nathan pasti berbohong padaku, padahal kemarin aku dan rian masih tertawa bersama. Aku melihat nathan menangis bahkan paman dan bibi pun juga menangis. Bohong, ini bohong aku tidak akan pernah bisa bertemu dengan rian lagi, ini pasti bohong. Aku segera berlari meninggalkan rumah sakit dan menangis di tengah hujan yang semakin deras. Padahal kupikir hari ini aku akan mendapatkan jawabannya, tanpa berkata apapun rian telah menutup matanya. Mengapa aku sama sekali tidak menyadari tanda-tanda perpisahan dari rian yang dewasa itu. Bagaimanapun aku mengubah penampilanku agar terlihat dewasa, seberapa banyak pun aku minum susu agar menjadi tinggi, ternyata aku memang hanyalah seorang anak kecil. Tuhan aku mohon.. Tolong putarlah waktu, putarlah kembali waktu ke hari kemarin, saat rian masih ada. Aku ingin bertemu denganmu rian. Jawaban atas pernyataan cintaku, seumur hidup takkan pernah kudengar. Rian telah menjadi seseorang yang tak akan pernah kembali.

Setengah bulan setelah kejadian itu aku belum bisa menerima hal itu, aku nggak semangat untuk pergi ke sekolah, bahkan nafsu makan pun nggak ada. Tiba-tiba nathan datang ke kamarku dan membawakan semua makanan kesukaanku. Tapi aku bilang padanya bahwa aku tidak bututh makanan, aku hanya ingin bertemu dengan rian. "aku ingin bertemu dengan rian, bawalah dia kemari nathan" ucapku di tengah tangisku. Selagi aku mengatakan hal-hal bodoh, aku mengungkapkan perasaanku yang sesungguhnya. Sedikitpun aku tidak bisa menghapus rian dalam hidupku. Seumur hidup aku tidak akan mendengar jawabannya, cinta pertamaku tidak akan pernah terwujud. "rian memang tidak datang bersamaku, tapi kamu bisa mendengarkan isi hatinya, ini dari rian untukmu" ucap nathan dan menyodorkan sebuah surat untukku. Aku membaca tulisan yang ada di bagian depan amplop surat itu, aku dapat melihat huruf yang bertuliskan dear nicky, untukmu orang yang paling kucintai di seluruh dunia. Aku masih tidak bisa percaya, mengapa bisa ada benda seperti ini?. "ibunya menitipkannya padaku ketika hari pemakaman. Tanggalnya tertulis 26 februari, itu ditulis sehari sebelum dia meninggal. Itu surat dari rian untukmu, suratnya yang pertama dan terakhir" ucap nathan lagi. Aku mencerna perkataan dari nathan, surat yang pertama dan terakhir? Ternyata begitu, ini adalah surat wasiat. Tidak, jika aku menerima surat ini, maka aku harus siap menerima kenyataan bahwa rian benar-benar telah tiada. "dasar nathan bodoh!!!! Kenapa kamu datang membawa benda ini, ini surat wasiat" ucapku lalu mendorong tubuh nathan untuk segera keluar dari kamarku tanpa mendengarkan penjelasan darinya terlebih dahulu.

Belakangan ini setiap malam nathan selalu bermain gitar, aku mendengar musik rock yang indah. Dengan segera aku mengetuk jendela kamar nathan, aku melihat wajah nathan yang tersenyum, mungkin dia senang karena akhirnya aku keluar dari kamarku. Nathan memegang surat itu dan membuka suratnya tapi dengan cepat aku langsung menghentikannya, nathan mengatakan padaku jika memang surat itu berharga untukku, besok pagi aku harus datang ke tampat biasa kita berkumpul.

Keesokan harinya

Nathan segera membuka surat itu dan membacakannya untukku.


Dear Nicky
-untukmu orang yang paling kusayang di seluruh dunia

Terimakasih dan selamat tinggal untukmu orang yang ku sukai. janganlah menangis, tersenyumlah seperti mentari. Kau adalah cinta pertamaku, aku menyukaimu dari hati. Meskipun kau takkan bisa berpura-pura dewasa. Sebenarnya aku selalu menyukaimu, sejak kecil hanya kaulah dimataku. "I LOVE YOU". Maafkan aku yang menghilang tanpa berkata apa-apa. Senyummu yang polos, selalu terpancar di matamu dan membantuku untuk melewati hari-hari yang berat dan malam-malam yang menyesakkan, kau adalah alasanku untuk hidup. Kau adalah harta karunku. Untukmu orang yang paling ku cintai di seluruh dunia. AKU MENCINTAIMU
 

Rian, ternyata selama ini perasaanku telah terbalas. Dengan perasaanmu yang begitu kuat, terimakasih telah mencintaiku. Rian aku bersyukur karena cinta pertamaku adalh kamu. Lihatlah rian, aku akan berjuang menghadapi hari esok. Mulai saat ini, apapun yang terjadi, dengan siapapun aku akan jatuh cinta, orang yang akan menjadi cinta pertamaku adalah kamu rian.


SELESAI